DESAIN ASAM SINAMAT DAN MEKANISMENYA

Asam sinamat dan turunannya adalah senyawa-senyawa yang tersedia di alam yang memiliki fungsi-fungsi yang sangat esensial sebagai kandungan bahan makanan sehat dan tujuan-tujuan medis. Turunan asam sinamat lainnya adalah asam kafeat, sinamida, sinamoil ester, hidrazid sinamat. Senyawa-senyawa turunan asam sinamat tersebut, baik natural maupun sintetis, telah dilakukan pengujian antikanker. Sementara itu, salah satu pembuatan kumarin adalah dengan hidrolisis asam sinamat dan fenol menggunakan asam kuat . Senyawa turunan kumarin telah lama dikenal memiliki aktivitas biologi yang luas, seperti antiinflamasi, antioksidan, anti-aging, dan antikanker.

Sintesis asam sinamat dapat dilakukan melalui reaksi kondensasi Knoevenagel dan reaksi Per kin. Reaksi kondensasi Knoevenagel lebih sering digunakan karena jumlah senyawa yang diperoleh lebih banyak dibandingkan dengan reaksi Perkin. Pada dasarnya reaksi kondensasi Knoevenagel merupakan reaksi kondensasi antara suatu aldehid dan senyawa yang mempunyai hidrogen ± dengan dua gugus karbonil dengan menggunakan katalis suatu basa organik yang memiliki gugus amina.

1.      Sintesis Asam Sinamat 

Reaksi hidrolisis metil sinamat pada penelitian ini menggunakan katalis basa, yaitu natrium hidroksida (NaOH). Reaksi berlangsung sempurna setelah 2 jam dengan pengecekan KLT (Kromatografi Lapisan Tipis). Hasil reaksi diuapkan kemudian didinginkan. Ekstraksi hasil reaksi menggunakan butanol dengan aquades, pH dinetralkan terlebih dahulu dengan menggunakan asam klorida 1%. Fasa organik yang merupakan hasil reaksi tertarik oleh butanol. Kemudian, fasa butanol diuapkan dan dikeringkan. Mekanisme reaksi hidrolisis asam sinamat :

Katalis basa, NaOH, yang digunakan dalam reaksi hidrolisis sangat berperan. Hidrolisis metil sinamat dengan basa berlangsung dalam dua tahap. Mekanisme diawali dengan penyerangan oleh gugus hidroksi (OH-) dari NaOH ke karbon pada gugus fungsi ester (gugus karbonil) sehingga terbentuk intermediet tetrahedral (sp3). Selanjutnya, gugus metoksi (CH3O-) akan lepas dari senyawa metil sinamat, sehingga karbon dari karbonil akan terhibridisasi kembali dari sp3 menjadi ikatan rangkap (sp2). Gugus metoksi digantikan oleh gugus hidroksi (OH-) yang berasal dari NaOH. 2. Sintesis Fenil Sinamat Sintesis fenil sinamat diawali dengan mereaksikan asam sinamat dan tionil klorida (SOCl2). SOCl2 berperan sebagai aktivator, sehiangga reaksi antara asamsinamat dengan SOCl2 menghasilkan halida asam, yaitu sinamoil klorida. Setelahdua jam, campuran reaksi ditambahkan dengan fenol. Reaksi ini seharusnya berjalan dua tahap, tetapi dilakukan secara langsung untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Ketika reaksi dilakukan secara terpisah, hasil sinamoil klorida sangat sedikit karenakarakter tionil klorida yang sulit bereaksi dengan adanya air. Adanya air dalam reaksi berasal dari udara luar atau asam sinamat yang masih mengandung air. Hasil sinamoil klorida yang sedikit mengakibatkan sulit untuk direaksikan ke tahap selanjutnya. Hasil reaksi asam sinamat, SOCl2, dan fenol berupa padatan putih. 

mekanismenya : 

Reaksi Kondensasi Knoevenagel

Kondensasi Knoevenagel adalah reaksi organik yang digunakan untuk mengubah aldehida atau keton dan metilen aktif menjadi olefin tersubstitusi dengan menggunakan basa amina sebagai katalis. Reaksi dimulai dengan deprotonasi metilen yang diaktifkan oleh basa untuk menghasilkan enolat yang distabilkan oleh resonansi. Katalis amina juga bereaksi dengan aldehida atau keton untuk membentuk perantara ion iminium, yang kemudian diserang oleh enolat. Senyawa perantara yang terbentuk terdeprotonasi oleh basa untuk menghasilkan enolat lain sementara amina dari zat antara terprotonasi. Penataan ulang kemudian terjadi yang melepaskan basa amina, meregenerasi katalis, dan menghasilkan produk olefin akhir.







Komentar